Cerita romantis

 

Jual mahal, single dan sebuah pengakuan

Sepasang laki-laki dan perempuan duduk bersama | gambar oleh Aleksandr Popov on unsplash.com



Ditulis oleh Brovy pratama (nama pena)

Instagram : Emerald_vega39


Seorang penulis muda bernama Alan yang bujang bertahun-tahun menghabiskan suatu malam dengan seorang novelis cantik terkenal bernama Fiskal dan sudah lama menolak pernyataan cinta laki-laki lain yang mendekatinya. Mereka berdua memutuskan bertemu dan duduk bersama membelakangi suatu air mancur ditaman. Ketertarikan mereka untuk bertemu tumbuh dari rasa penasaran di suatu lomba esai tingkat nasional. Meskipun idenya berbeda, mereka berdua memenangkan juara pertama. Karena juri merasa adanya kesamaan diantaranya.


Terduduklah Alan dan Fiskal sambil memegang karya mereka yang menang lomba masing-masing


“Kamu benar-benar berpikir kalau cinta itu adalah sesuatu yang kejam dan bodoh ?” tanya Fiskal dengan nada tenang dan penasaran.


“Begitulah, aku sendiri tidak tahu kenapa yang ku tulis bisa sama dengan yang kamu tuliskan di esay itu.” balas Alan sambil sedikit menggelengkan kepalanya.


“Di essay mu, kamu berpikir cinta itu kejam. karena merenggut luasnya pilihan yang orang miliki kepada banyak hal, dan akhirnya hanya punya satu. Kamu juga bilang di essaimu kalau cinta itu bodoh. Karena dia membuat orang dengan sukarela buta dan bersikeras pada satu hal. Walaupun masih ada banyak lain yang lebih baik dari yang dicintai.” 


Fiskal merasakan suatu kehangatan seru menyala dihatinya. Dia bisa merasakan anak kecil dalam dirinya merasa senang. Seolah mendapatkan mainan impian sebagai kado ulang tahunnya.


Alan yang merasa harus mengatakan sesuatupun juga membalas tinjauan Fiskal. Ia mengambil essay Fiskal dan membacakan poin utamanya.


“Kamu sendiri bagaimana ? Menurutmu alasan kenapa perempuan jual mahal dalam urusan percintaan. Adalah karena mereka tidak ingin laki-laki terlalu cepat memutuskan untuk tunduk hati begitu saja. Sedangkan sebenarnya masih ada banyak perempuan diluar sana. Yang sangat mungkin sekali untuk menjadi pilihan yang lebih baik.”


Belum sempat Alan melanjutkan Fiskal memotong pembicaraan


“Diatas langit masih ada langit kan.” Potong Fiskal, singkat


“ Dan diatas langit masih ada bintang dan bulan.” sambung Alan seketika


Fiskal menyandarkan kepalanya ke pundak Alan. Sebuah elusan lembut dikepala Fiskal datang dari belaian tangan Alan yang kekar. Pemandangan ini sama seperti bagaimana se-ekor induk kucing membawa anak-anaknya dengan cara menggigit perlahan bagian belakang punggung mereka. Kesannya terlihat kasar namun penuh dengan kandungan lembut dan kasih sayang.


Satu persatu lampu-lampu taman menyala mulai dari jalan setapak tempat masuk taman hingga menuju lampu kelap-kelip kecil di air mancur. Yang dibelakangi oleh Alan dan Fikal, Satu persatu lampu-lampu mulai menyala mulai dari yang dibawah, kiri, kanan, atas, hingga akhirnya mengelilingi mereka berdua. Tidak terlalu terang namun luar biasa indah untuk memanjakan mata. Didunia yang terasa hanya milik mereka berdua. Malam terasa merencanakan skandal romansa yang ditulis oleh takdir.


“Kamu bodoh” kata Alan


“Kamu kejam “ Balas Fiskal


Alan menggerakan tangannya sedikit demi sedikit berusaha meraih tangan mungil Fiskal. Jari-jemari itu dikagetkan secara terselubung. Oleh tangan Fiskal yang lebih dulu meraih tangan Alan.


Malam semakin dingin, genggaman tangan mereka pun makin erat. Alan Menyisir beberapa rambut poni yang menghias wajah novelis itu. Lalu mengecup keningnya.


Bagaikan menangkap bintang jatuh dari surga. Suatu kehangatan yang menyenangkan meledak di hati Fiskal. Namun perempuan muda itu memutuskan tetap tenang sambil terus bersandar.


“Kamu tidak harus memutuskannya sekarang, kamu masih bisa menemukan kesempatan lain yang menarik dan tidak terduga.” Ucap Alan kepada Fiskal yang terlihat percaya dan nyaman dalam sandarannya.


Fiskal : “Kamu boleh panggil Aku Fisha”

Alan : “FIsha ?” jawab Alan bingung.

Fiskal : “Itu nama kecil dan khusus punyaku

Alan : “ Begitu ya, menarik.”

Fiskal : “Cuman orang-orang yang aku sayang yang boleh panggil aku begitu.”


Alan pun tertegun dan Fiskal merasa urat malunya putus untuk hal yang baik. Air mancur taman mulai reda dan cahaya nya mulai redup satu persatu. Merasakan Alan akan berdiri. Fiskalpun perlahan mengikuti. Dengan langkah kaki yang harmonis dan serentak. Mereka pun berjalan keluar dari taman bergandengan. Diikuti oleh matinya lampu-lampu taman satu persatu. Seolah bab kehidupan mereka yang sunyi dan sendiri. Berakhir dengan tutup kegelapan yang membuat bintang dan bulan bersinar indah tiada tara.


Tamat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata-kata menarik buat update status Whatsapp, Facebook, dan instagram

  Gambar orang lagi menulis | oleh  StockSnap  dari  Pixabay Kata-kata hari ini - 25 Agustus 20223 kata-kata menyentuh hati buat pacar tersa...